Tikus dengan berat 3kg dan panjang ekor 12 inchi ditangkap di Fuzhu, China. Kota dengan penduduk 6 juta orang ini digemparkan dengan penangkapan tikut raksasa ini. Penangkap tikus yang bernama Xian. Dia mengatakan kepada koran lokal Cina, dia pikir tikus ini mungkin spesies langka sehingga memberanikan dirinya untuk menangkapnya.
Tikus biasanya jarang tumbuh lebih dari 10 inchi, akan tetapi ekor dari tikus raksasa ini sendiri sudah melebihi 10 inchi. Perubahan lingkungan dikhawatirkan turut mempengaruhi pertumbuhan tikus yang menjadi tidak wajar.
Menurut para ahli China, penemuan ini memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan spesies tikus itu sendiri.
dikutip: http://infokomtek.com/2009/02/25/tikus-raksasa-tertangkap-di-china/
lengkapnya disini...
Jumat, 17 April 2009
TIKUS RAKSASA TERTANGKAP DI CINA
Kamis, 16 April 2009
IKAN PURBA HIDUP...!!!
Beberapa waktu yang lalu seperti yang diberitakan oleh media masa bahwa di sekitar laut sulawesi tepatnya di perairan manado telah diketemukan seekor ikan purba yang dikenal dengan nama Coelacanth. Ikan tersebut tertangkap jaring nelayan setempat. Namun setelah dibawa ke permukaan ikan tersebut melemah dan akhirnya mati, kemungkinan besar karena tidak cocok dengan iklim bumi sekarang. Coelacanth hidup di jaman kretaseus 65 juta tahun yang lalu. Ikan ini hidup di tempat yang terisolir pada kedalaman 150an meter. Ikan ini mempunyai panjang sekitar 2/3 tinggi orang dewasa dan berat sekitar 50 kg, ekornya mirip kipas, matanya besar dan sisiknya terlihat aneh
Penemuan Coelacanth di perairan manado ini bukanlah yang pertama, Coelacanth yang masih hidup pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada tahun 1938 tertangkap jaring hiu. Oleh sang penemu ikan tersebut dibawa ke museum east london untuk diteliti dan diberi nama Latimeria chalumnae. Kemudian beberapa tahun kemudian ditemukan juga Coelacanth yang sejenis di kepulauan Komoro dekat Samudra Hindia. Sampai tahun 1990an ikan ini juga tertangkap di perairan Mozambique dan Madagaskar.
Di Indonesia sendiri Coelacanth pertama kali ditemukan pada tahun 1998 di perairan Pulau Manado Tua, Sulawesi Utara. Oleh nelayan setempat ikan ini sudah lama dikenal dengan nama ikan raja laut. Secara fisik Coelacanth yang ditemukan di Afrika Selatan, Mozambique dan Madagaskar dengan yang ditemukan di Indonesia memang sama tetapi secara DNA berbeda. Yang ditemukan di perairan Indonesia adalah Coelacanth spesies Latimeria menadoensis, sedangkan yang di Afrika Selatan, Mozambique dan Madagaskar adalah Coelacanth Latimeria chalumnae. Total ada 120 spesies Coelacanth yang diketahui dari penemuan fosil, dan hingga kini yang diketahui masih hidup ada 2 spesies.
Laut memang masih menyimpan banyak misteri bagi manusia, faktanya masih sekitar 80% dari total wilayah laut di bumi ini yang belum diketahui oleh manusia.
lengkapnya disini...
IKAN BERGIGI DRAKULA
Sebuah spesies ikan baru yang memiliki gigi mirip Dracula ditemukan di sebuah sungai di bagian utara Burma. Dengan ukuran tubuh sepanjang 17mm, Danionella dracula termasuk dalam kelompok Cypriniform dan digolongkan sebagai sejenis ikan mas.
Meski telah ditemukan sejak April 2007, ikan drakula ini baru dipublikasikan belakangan dalam Proceedings of the Royal Society B, sebuah jurnal penelitian biologi.
Pakar zoologi dari Natural History Museum di London, Dr. Ralf Britz, mengatakan bahwa ikan ini termasukjenis yang luar biasa.
“Gigi milik Danionella dracula sangat mengagumkan karena tidak pernah ditemukan sebelumnya pada 3.700 spesies lain dalam kelompok Cypriniform.”
“Umumnya ikan jenis ini telah mengalami evolusi dan kehilangan gigi mereka sekitar 50 juta tahun yang lalu pada zaman Eocene.” ujarnya.
“Danionella dracula memiliki gigi seperti drakula karena mereka mengalami evolusi pada rahangnya, bukan pada giginya.”
lengkapnya disini...