Sabtu, 12 Desember 2009

ULAR BERKEPALA MANUSIA

Suyono (53), warga Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengaku mendapatkan ular piton berkepala manusia dari seseorang bernama Mbah Tohir.

Proses mendapatkanya pun di luar akal sehat, yakni melalui sebuah mimpi.

"Dalam mimpi saya bertemu mbah Tohir yang sudah meninggal. Dan secara jelas dia mengatakan kepada saya, untuk mengambil pusaka yang disimpanya dalam kamarnya," tutur dia saat ditemui Sindo.

"Ketika saya datangi ternyata benar ada sebuah kotak kayu bercat hitam. Setelah saya bongkar di dalamya terdapat kotak kaca dengan seekor ular aneh berkepala manusia yang keadaanya sudah kaku," tuturnya.


Secara pribadi pria yang berprofesi sebagai sopir travel ini meyakini kepala ular yang menyerupai manusia itu bukan rekayasa.

"Kalau menurut saya kepala ular yang menyerupai kepala manusia itu memang asli bukan rekaan. Mirip dengan jenglot, makhluk aneh yang dulu pernah menggegerkan itu," cetus Suyono.

Suami Sri Utari (50) yang baru dikaruniai satu putra ini menceritakan lebih lanjut bagaimana pertama kalinya kotak hitam milik mendiang Mbah Tohir dibuka.

Selain ular aneh itu, Yono menemukan dua buah keris berukuran kecil yang berada dalam kotak kaca, di mana ular itu tersimpan. Kedua pusaka itu kemudian diserahkanya kepada keluarga almarhum.

Selain keris juga ada sebotol minyak zafaron ukuran kecil yang diduga digunakan Mbah Tohir semasa hidup untuk memberikan aroma wewangian pada jasad "hewan piaraan" aneh tersebut.

Yono mengaku sangat dekat dengan almarhum Mbah Tohir semasa hidupnya. Namun tidak pernah melihat paranormal yang namanya cukup terkenal di wilayah Kecamatan Kalidawir memiliki hewan aneh.

"Karenanya setiap malam Jumat saya selalu memberikan wewangian zafaron ke seluruh tubuh ular ini. Harga minyak ini sebotol kecil Rp45 ribu," paparnya.

Sejak dirinya mendapat makhluk aneh itu banyak warga yang berbondong-bondong ingin mengamati ular unik itu dari dekat. Bahkan mereka yang datang ini tidak hanya dari Tulungagung dan eks Karsidenan Kediri, tapi juga Malang, Surabaya, bahkan Yogyakarta.

Suyono adalah warga Desa Joho. Meski tinggal di Joho, ular aneh berkepala manusia itu dititipkanya di rumah Wiji (55), kakaknya yang bertempat tinggal di Jalan Ki Mangunsarkoro, Desa Beji, Kecamatan Boyolangu. Banyaknya orang yang menjadi tamunya itu yang menjadikan alasan dirinya memindahkan ular aneh itu dari rumahnya.

"Setiap hari rata-rata orang yang melihat ada kalau 40 orang. Bahkan ada yang sudah menawar Rp10 juta. Tapi sampai saat ini saya belum berniat menjualnya. Entah kalau nanti," paparnya singkat.



dikutip dari : http://news.okezone.com/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Link manager

feedjit